Pemberian ransum hanya dari campuran dedak dan jagung untuk menekan
biaya ransum kurang tepat. Dikarenakan keduanya tidak bisa mencukupi
kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ayam, seperti energi
metabolisme, protein, kalsium, fosfor dan mikro nutrisi lainnya
(terutama asam amino, vitamin, mineral). Akibatnya berat badan ayam akan
jauh dari standar, sehingga biaya ransum yang dikeluarkan tidak
seimbang dengan harga jual broiler.
Jika ransum yang digunakan sebelumnya adalah ransum komersial (buatan
pabrik pakan), cara yang bisa dilakukan untuk menekan biaya ransum yang
paling tepat adalah dengan memperbaiki FCR (Feed Conversion Ratio)
melalui tata laksana pemberian ransum yang baik. FCR adalah nilai yang
didapat dari jumlah ransum yang dikonsumsi dengan berat badan yang
dihasilkan. Artinya jika FCR rendah maka biaya ransum akan efisien.
Tata laksana ransum yang baik dimulai dari cara penyimpanan ransum,
persiapan sebelum memberikan ransum, saat memberikan ransum dan setelah
pemberian ransum.
Hal yang perlu diperhatikan saat penyimpanan ransum :
Menerapkan sistem FIFO (First in First Out), yaitu ransum yang datang
pertama diberikan lebih awal. Atau bisa juga menerapkan sistem FEFO
(First Expired First Out), ransum yang tanggal kadaluarsanya lebih dekat
digunakan terlebih dahulu
Pengecekan kualitas fisik secara sampling perlu dilakukan setiap 1
minggu 1 x dan kualitas kimia dilakukan setiap kedatangan ransum baru.
Berkaitan dengan uji kualitas ransum, Medion menyediakan jasa analisis
kualitas ransum dan jasa konsultasi tentang ransum
Gudang penyimpanan mempunyai sirkulasi udara yang bagus (Idealnya suhu
gudang penyimpanan 20 - 25°C dengan kelembaban 60 - 70%). Penyimpanan
sebaiknya menggunakan pallet, dilengkapi dengan blower, pelindung
ventilasi untuk menjaga kenyamanan dan invansi tikus, burung liar serta
serangga
Sebelum pemberian ransum :
Jumlah tempat ransum dan tempat minum cukup dan tersebar rata ke seluruh
kandang. Untuk ayam umur 0 - 2 hari misalnya, membutuhkan NR DOC
(nampan ransum) 15 -20 dan TMA 1G (tempat minum ayam) 12 -15 buah per
1000 ekor
Ketinggian tempat ransum sejajar dengan tinggi punggung ayam
Kebersihan tempat ransum dan tempat minum ayam terjaga
Air minum yang diberikan bersih dan selalu tersedia (karena jika konsumsi air minum rendah maka konsumsi ransum juga rendah)
Suhu kandang 25–28° C dengan kelembaban 60-70%. Jika lebih dari itu,
maka perbaiki sirkulasi udara dengan menambahkan blower dalam kandang
dan memberikan hujan buatan di atas atap kandang
Ransum yang akan diberikan selalu ditimbang, sehingga ter-monitoring
performanya dan diketahui jumlah ransum yang habis. Selain itu
diharapkan ayam selalu mendapatkan ransum dengan jumlah sesuai
kebutuhan, sehingga pertambahan berat badan optimal dan efisien
Campurkan ransum dengan Top Mix (3–5 g/kg ransum) atau Top Mix HC (0,16
g/kg ransum) untuk memperbaiki FCR, sehingga ransum yang dikonsumsi
sedikit tapi berat badan besar
Saat pemberian ransum ialah :
Untuk ayam fase starter berikan ransum 4 – 9x dalam sehari dan ad
libitum (selalu tersedia), karena pada fase tersebut pertumbuhan sangat
cepat dan efisiensi ransum sangat tinggi. Pada fase finisher frekuensi
pemberian ransum 2 – 3x dalam sehari dan perlu dipastikan sesuai dengan
standar breeder. Dikarenakan pada fase tersebut nafsu makan dan konsumsi
ransum tinggi namun pertambahan bobot badannya rendah. Pemberian ransum
sebaiknya dilakukan saat suhu lingkungan nyaman untuk ayam. Pagi bisa
dilakukan antara pukul 05.00–07.30, siang antara pukul 14.00-16.00 dan
malam antara pukul 18.00–21.00. Jika perlu berikan penambahan jam makan
pada tengah malam, yaitu antara pukul 00.00 – 03.00. Selain itu usahakan
jumlah yang diberikan di pagi hari 30-40% dan sore sampai malam 60-70%
- Usahakan tempat ransum ayam (TRA) jangan diisi full, karena kemungkinan ransum tercecer tinggi. Idealnya cukup ¾ dari kapasitas TRA
- Saat memberikan ransum usahakan sekalian membersihkan tempat ransum dan mengecek air minum apakah masih tersedia
- Jika suhu lingkungan tinggi pemberian Vita Stress perlu dilakukan di pagi dan sore hari
Setelah pemberian ransum :
Amati aktivitas ayam makan. Jika ada ayam yang tidak mendapat tempat
makan atau berebutan, pastikan kecukupan dan distribusi TRA. Selain itu
pastikan pemberian ransum sudah mencukupi. Jika ditemukan ayam yang
kecil dibanding lainnya atau sakit, segera pisahkan dan berikan
perlakuan tersendiri
Lakukan monitoring ransum yang dimakan setiap minggunya .Sekian tips dari saya,Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar